Jumat, 25 Desember 2009

Terapi Farmakologi

Obat –obat antiretrovirus yang diizinkan di Amerika Serikat dan ada di Indonesia

a. Inhibitor Transkriptase Balik Nukleosida

1) Zidovudin
Dosis :
- Dewasa : oral, 300 mg, dua kali sehari atau 200 mg, 3 kali sehari
i.v, 1-2 mg/kg/dose (infuse selama 1 jam),diberikan tiap 4 jam (6 kali sehari)
- Anak-anak (3 bulan-12 th) : oral, 160 mg/m2 tiap 8 jam
i.v, infuse continue,20 mg/m2/jam
Efek samping : anoreksia, lemah, rasa lelah, lesu, sakit kepala, nyeri otot, mual, dan insomnia.
Perhatian dan IO : Zidovudin dapat menyebabkan penekanan sumsum tulang, seperti pd obat gansiklovir, interferon alfa,dapson, flusitosin, vinkristin atau vinblastin. Obat ini harus hati-hati digunakan pada pasien dengan granulositopenia.

2) Didanosin
Indikasi : Pengobatan pada orang dewasa dan anak-anak yang terinfeksi HIV, dalam kombinasi dengan obat-obat antiretrovirus lain.
Dosis :
Anak-anak > 8 bulan : 120 mg/m2 dua kali sehari.
Dewasa : berdasarkan berat badan pasien
<>60 kg : oral, 250 mg, 1 kali sehari
Efek samping : diare, neuropati perifer dan pancreatitis.
IO dan perhatian : penggunaan harus hati-hati pada pasien dengan riwayat pancreatitis dan neuropati perifer. Penggunaan bersama obat-obat yang menyebabakan pancreatitis ( misal: etambutol, pentamidin) atau neuropati (misal: etambutol, vinkristin,isoniazid) harus dihindari.

3) Stavudin
Indikasi : merupakan obat yang diijinkan oleh FDA untuk pengobatan pasien yang terinfeksi HIV, dalam kombinasi dengan obat-obat antiretrovirus lain.
Dosis:
- Bayi baru lahir: 0,5 mg/kg tiap 12 jam.
- Anak-anak:
>14 hari dan <30 kg: 1mg/kg tiap 12 jam ≥30 kg: sama dengan dosis untuk dewasa - Dewasa: ≤60 kg: 30 mg tiap 12 jam ≥60 kg: 40 mg tiap 12 jam
Efek samping: neuropati perifer terkait dosis. Neuropati ini menyebabkan mati rasa, kesemutan, dan nyeri pada kaki yang biasanya akan hilang setelah dosis dihentikan.
Perhatian dan IO: obat-obat yang menyebabkan neuropati (misalnya etambutol,isoniazid,fenitoin) harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang menerima terapi Stavudin. Regimen yg mengandung stavudin,didanosin, dan/atau hidroksiurea dapat meningkatkan resiko neuropati perifer. Zidovudin dan stavudin tidak boleh digunakan secara bersamaan.

4) Lamivudin
Indikasi: Lamivudin diizinkan oleh FDA untuk pengobatan infeksi HIV pada anak-anak dan dewasa dalam kombinasi dengan antiretrovirus lain. Dosis: - Anak-anak 3 bln-16 tahun: 4 mg/kg, 1 kali sehari. Max dose: 150 mg, 2 kali sehari - Anak-anak 2-17 tahun: 3 mg/kg, 1 kali sehari. Max dose: 100mg/hari - Dewasa: 150 mg, 2 kali sehari atau 300 mg,1 kali sehari.
Efak samping: sakit kepala, mual, dan pancreatitis dilaporkan pada geriatri.
Perhatian dan IO: Lamivudin dan Zalsitabin saling bersifat antagonis dan tidak boleh digunakan secara bersamaan.

5) Abakavir
Dosis: - Anak-anak: 8mg/kg, 2 kali sehari. Max dose: 300 mg, 2 kali sehari, dalam kombinasi dengan antiretrovirus lain. - Dewasa: 300mg,2 kali sehari atau 600 mg,1 kali sehari dalam kombinasi dengan antiretrovirus lain.
Efek samping: sindrom gastrointestinal, keluhan neurologis, dan suatu sindrom hipersensitivitas yang khas, mual, muntah, dan nyeri abdomen.
Perhatian dan IO: Etanol dapat meningkatkan kadar Abakavir dalam plasma sebesar 41%, selain itu pasien sebelum memulai terapi dengan obat ini harus diberikan informasi terkait reaksi hipersensitivitas

b. Inhibitor Transkriptase Balik Non Nukleosida

1) Nevirapin
Indikasi: sebagai antiretrovirus yang diizinkan oleh FDA dalam kombinasi dengan antiretroviral lain. Pemberian Nevirapin intrapartum oral tunggal yang diikuti dengan dosis tunggal pada bayi baru lahir jauh lebih baik dalam mencegah penularan vertical HIV disbanding terapi Zidovudin. Dosis: - Anak 2bulan - <8 th: 4mg/kg/dose,1 kali sehari selama 14 hari. Dosis dapat ditingkatkan 7 mg/kg/dose setiap 12 jam. Dosis max: 200mg, setiap 12 jam. - Anak ≥8 th: 4 mg/kg/dose intitial, 1 kali sehari selama 14 hari. dapat ditingkatkan 4mg/kg/dose setiap 12 jam. Dosis max: 200mg/kg/dose,setiap 12 jam. - Dewasa: 200mg, 1 kali sehari selama 14 hari; dosis pemeliharaan: 200mg,2 kali sehari dalam kombinasi dengan antiretrovius lain.
Efak samping: ruam, demam, rasa lelah, sakit kepala, mengantuk, mual, dan menigkatnya enzi-enzim hati. Perhatian dan IO: nevirapin menginduksi CYP3A4 sehingga pemberian bersamaan senyawa yang dimetabolisme oleh system ini dapat menurunkan kadar obat dalam plasma. Kombinasi Rifampin dan Ketokonazol pada pasien yang menerima nevirapin dikontraindikasikan

. 2) Evavirenz
Indikasi: sebagai antiretroviral yang diizinkan oleh FDA dalam kombinasi dengan antiretroviral lain, merupakan antiretroviral pertama yang diizinkan untuk pemberian 1 kali sehari.
Dosis:
- Anak ≥3 th: disesuaikan dengan berat badan 10 – 15 kg: 200 mg, 1 kali sehari; 15 – 20 kg: 250 mg, 1 kali sehari; 20 – 25 kg: 300 mg, 1 kali sehari; 25 – 32,5kg: 350 mg, 1 kali sehari; 32,5-40kg: 400mg, 1 kali sehari; >40 kg: 600 mg,1 kali sehari.
- Dewasa: 600 mg, 1 kali sehari.
Efek samping: sakit kepala, pening, mimpi yang tidak biasa, gangguan konsentrasi, dan ruam.
Perhatian dan IO: Efavirenz dapat menurunkan kadar fenobarbital, fenitoin, karbamazepin, dan metadon dengan menginduksi CYP 450.

3) Delavirdin
Indikasi: sebagai antiretroviral untuk dewasa yang diizinkan oleh FDA, kombinasi 3 obat dengan regiment ini terbukti dapat meningkatkan efikasi obat.
Dosis:
- Umur ≥16 th dan dewasa: oral, 400 mg, 3 kali sehari.
Efek samping: ruam yang terjadi pada minggu pertama penggunaan obat dan akan menghilang meski terapi dilanjutkan, ruam dapat berupa macula, papula, eritema, dan pruritis.

c. Inhibitor Protease

1) Sakunavir
Indikasi: sebagai antiretroviral pertama yang diizinkan oleh FDA untuk terapi infeksi HIV, sakunavir lazim dikombinasi dengan ritonavir karena interaksi farmakokinetiknya yang menguntungkan.
Dosis:
- Dewasa: oral, 1200 mg, tiap 8 jam.
Efek samping: gangguan GI termasuk mual, muntah, diare, dan gangguan abdomen.
Perhatian dan IO: tidak boleh digunakan bersamaan turunan ergot, sisaprid, triazolam atau midzolam. Sakunavir merupakan inhibitor CYP3A4 lemah tapi dapat menyebabkab aritmia jantung atau sedasi yang lama.

2) Indinavir
Indikasi: sebagai antiretroviral yang diizinkan oleh FDA untuk anak-anak dan dewasa, dalam dikombinasi dengan zidovudin dan lamivudin dapat menuingkatkan ketahanan hidup pasien HIV.
Dosis:
- Anak 4-15 th: 500mg/m2,setiap 8 jam
- Dewasa:
Oral: Ritonavir 100-200mg, 2 kali sehari + Indinavir,800mg, 2 kali sehari.
Ritonavir 400 mg, 2 kali sehari + Indinavir, 400 mg, 2 kali sehari
Efek samping: kristaluria, endapan indinavir dan metabolitnya dapat menyebabkan kolik ginjal.
Perhatian dan IO: pasien yang menerima indinavir harus minum paling sedikit 72 ons cairan setiap hari.

3) Ritonavir
Indikasi: merupakan antiretroviral yang diizinkan FDA untuk pasien anak dan dewasa. Pada pasien yang terinfeksi HIV-1 yang rentan dan pasien dengan penyakit tahap lanjut.
Dosis:
- Anak >1 bulan: 350-400mg/m2, 2 kali sehari (dosis maksimum 600 mg). Dosis intitial: 250mg/m2,2 kali sehari selama 2 hari atau 500 mg/m2,1 kali sehari.
- Dewasa: 600mg, 2 kali sehari.
Efek samping: gangguan GI seperti mual,muntah,nyeri abdomen,dan perubahan rasa. Parestesia perifer dan perioral juga umum terjadi.
Perhatiaan dan IO: untuk meminimalkan intoleransi pada dewasa dan remaja maka dosis awal diberikan 300 mg tiap 12 jam dan secara bertahap dapat ditingkatkan sampai 600mg tiap 12 jam.

4) Nelfinavir
Indikasi: sebagai antiretroviral pada dewasa dan anak yang diizinkan oleh FDA terutama pada infeksi HIV-1, pada pasien yang belum pernah mendapat inhibitor protease HIV dan lamivudin.
Dosis:
- Anak 2-13 th: 45-55 mg/kg, 2 kali sehari atau 25-35mg/kg,3 kali sehari, diberikan bersama dengan makanan.
- Dewasa: 750 mg, 3 kali sehari dan diberikan bersama dengan makanan.
Efek samping: diare (paling sering terjadi), diabetes, intoleransi glukosa, peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol.
Perhatian dan IO: karena obat ini dimetabolisme oleh CYP3A4 maka pemberian bersama obat yang dapat menginduksi CYP3A4 ,misal:rifampin dikontraindikasikan.

5) Amprenavir
Indikasi: sebagai antiretroviral dalam kombinasi dengan antiretroviral lain untuk anak dan dewasa yang diizinkan oleh FDA.
Dosis:
- Anak 4-12 th atau 13-16 th (< 50 kg): 20mg/kg,2 kali sehari atau 15mmg/kg, 3 kali sehari. Dosis maksimum: 2400mg/kg. - Dewasa: 1200 mg/kg, 2 kali sehari. Efek samping: mual, muntah, feses encer, hiperglikemia, rasa lelah, parestesia, dan sakit kepala. Perhatian dan IO: dengan obat yang menginduksi CYP3A4 dan obat yang dimetabolisme oleh CYP3A4.

6) Lopinavir
Indikasi: sebagai antiretroviral untuk anak dan dewasa yang diizinkan oleh FDA.
Dosis: - Anak 6 bulan-12 tahun : berdasarkan berat badan 7-15 kg: 12 mg/kg, 2 kali sehari; 15-40 kg: 10 mg/kg, 2 kali sehari; > 40 kg: 800 mg/ritonavir 200 mg, 1 kali sehari.
- Dewasa: lopinavir 800 mg/ritonavir 200 mg, 1 kali sehari atau lopinavir 400 mg/ ritonavir 100 mg, 1 kali sehari.
Efak samping: gangguan GI, diare, dan mual.
Perhatian dan IO: tidak boleh diberikan bersama obat yang menginduksi CYP3A4, seperti Rifampin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar