Jumat, 25 Desember 2009

Latar Belakang

Latar Belakang
Epidemi sindrom defisiensi kekebalan tubuh dapatan ( acquired immunodeficiency syndrome,AIDS) merupakan tantangan terbesar yang dihadapi kalangan medis saat ini. Sejak munculnya laporan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) yang pertama pada tahun 1981, ditemukannya kasus penyakit diberbagai belahan dunia yang disebabkan oleh HIV-1 maupun retrovirus yang lain yaitu HIV-2, yang merupakan penyebab kasus AIDS di Afrika Barat. Infeksi oleh virus ini ditandai dengan replikasi virus besar-besaran , berkurangnya limfosit CD4, dan imunodefisiensi hebat. Infeksi HIV/AIDS saat ini perkembangannya sangat pesat terutama di negara-negara berkembang. Pemahaman yang baik mengenai pathogenesis virus maupun mekanisme resistensi telah mendorong berkembangnya obat-obat antiretroviral yang efektif dan rasional maupun prinsip-prinsip pengobatan yang baik sehingga dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas akibat infeksi HIV. Berbagai regimen multi obat telah terbukti
efektif menghambat replikasi virus, mengatasi deplesi sel CD4, serta menurunkan morbiditas dan mortalitas secara nyata. Tapi banyak pasien yang tidak merasakan manfaat dari terapi antiretrovirus ini akibat munculnya resistensi virus, efek samping obat, dan kurang patuhnya pasien terhadap regiment terapi yang diterima. Disamping itu obat-obat baru yang lebih efektif belum tersedia dinegara berkembang, sehingga kasus HIV/AIDS dinegara-negara berkembang semakin meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar